RITUAL NGUBENGI DESA/NYIWER DESA PADA TANGGAL 10 SURO

  • Aug 19, 2024
  • FAJAR SETIAWAN
  • SENI DAN KEBUDAYAAN, KEGIATAN

RITUAL NGUBENGI DESA/NYIWER DESA 

Dilaksanakan setiap tanggal 10 Suro, ritual ini sudah jaman nenek moyang dahulu dilaksanakan di Desa Raji yang mana dimulai dari :

1. Menyembelih kambing pada 3 (tiga) tempat makam keramat atau yang biasa disebut dengan Punden/ Cikal Bakal/ Akal Bakal yakni di Dukuh Krajan Raji, Dukuh Pelem dan Dukuh Bulu;

2. Melaksanakan Slametan di Punden dan memberikan masakan dari kambing tadi kepada seluruh masyarakat di 3 Dukuh. Dimulai dari Dukuh Pelem pada pukul 15.00 WIB (bakda asar), Dukuh Bulu pada pukul 18.00 WIB (bakda maghrib) dan Dukuh Krajan Raji pada pukul 19.00 WIB (bakdal isya)

3. Pelaksanaan Ritual dimulai pada pukul 00.00 WIB berkumpul pada Punden Kramat di Dukuh Krajan Raji yang di ikuti oleh  Kepala Desa, Sekretaris Desa, Perangkat Desa, Badan Permuyawaratan Desa (BPD), LKMD, RT, RW, LINMAS, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Karang Taruna serta seluruh warga masyarakat yang mau ikut dalam ritual adat tersebut.

Ritual Ngubengi Desa/Nyiwer Desa menggunakan cucuk lampah yang diampu oleh Tokoh Adat dan Agama dengan membawa beras kuning dan kaki serta kepala kambing yang di tanam pada pojok desa 4 Penjuru Mata Angin yakni Utara, Selatan, Barat dan Timur Desa. Dalam pelaksanaan jalan kaki peserta tidak diperkenankan membawa alas kaki, menyalip cucuk lampah dan diwajibkan membaca shalwat atau kepercayaan masing-masing, berhenti dipojok desa untuk mengubur kaki dan kepala kambing, Adzan, Iqomah dan memaca doa kemudian berakhir lagi di punden tempat awal dimulai ritual dan terakhir adalah berziarah dan membaca doa doa.

Hal ini dimaksudkan sebagai ritual tolak bala, blai atau kesialan bisa saja bencana. Agar segala mala bahaya menyingkir dari desa. 10 Suro juga ditandai dengan kegiatan santunan akak yatim piatu itu sebabnya tanggal 10 Asura atau 10 Muharam dinamakan sebagai hari kasih sayang umat muslim.